Usability Testing: Kepuasan Pengguna sebagai Pedoman Kesempurnaan Aplikasi
Agar menghasilkan produk aplikasi atau software yang sempurna bagi pengguna, tidak bisa semata-mata hanya melihatnya melalui rencana yang telah dirancang oleh tim pengembang saja. Tidak bisa pula hanya dinilai berdasarkan point of view tim pengembang saja, tetapi juga harus dinilai dari point of view client dan calon pengguna dari aplikasi tersebut pula. Apakah aplikasi tersebut sudah berjalan dengan baik? Apakah aplikasi tersebut sudah sesuai dengan ekspektasi dan keinginan pengguna? Seluruh pertanyaan tersebut dapat dijawab dengan melaksanakan usability testing. Oleh karena itu, yuk simak penjelasan berikut!
Apa itu Usability Testing?
Usability testing adalah suatu kegiatan dimana mengevaluasi produk aplikasi yang sedang dikembangkan dengan cara memperbolehkan calon penggunanya (tester) menggunakan aplikasi tersebut. Setiap tester akan mencoba untuk menyelesaikan suatu tugas yang telah disediakan oleh tim pengembang terkait fitur-fitur yang tersedia di dalam aplikasi tersebut. Setelah percobaan dilaksanakan, setiap tester diminta untuk memberikan feedback dan penilaian berdasarkan experience yang dirasakan olehnya pada saat menggunakan aplikasi. Tidak hanya itu, terdapat pula satu atau lebih observer yang melihat, mendengar, dan mencatat setiap gerak-gerik yang dilakukan oleh tester. Biasanya, observer yang dimaksud pada kalimat sebelumnya adalah seorang UX Researcher yang memang sudah ahli dalam menganalisa experience yang dialami oleh tester ataupun pengguna. Goal yang sebetulnya ingin dicapai oleh usability testing adalah mengidentifikasi usability problems yang dialami oleh tester/pengguna dan mengetahui seberapa satisfied tester/pengguna terhadap produk aplikasi tersebut. Dengan tercapainya goal yang telah disebutkan sebelumnya, baik tim pengembang maupun stakeholders menjadi tahu apa yang kurang dan perlu dikembangkan lebih lanjut lagi agar pengguna dari aplikasi tersebut ingin menggunakan aplikasi tersebut secara terus menerus.
Usability testing merupakan suatu kegiatan yang sangat penting untuk dilaksanakan. Hal tersebut dikarenakan usability testing membuat tim pengembang terbuka pikirannya akan behavior yang biasa dilakukan oleh pengguna, sehingga dapat membuat aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan client/penggunanya. Tidak sebatas itu saja, usability testing juga membuat tim pengembang tahu akan:
- Apakah pengguna/tester dapat dengan mudah untuk mengerti bagaimana aplikasi yang sedang dikembangkan bekerja dan tidak tersasar atau kebingungan.
- Apakah pengguna/tester dapat menyelesaikan tugas yang diberikan dengan mudah atau tidak.
- Apakah pengguna menemukan isu atau bug terhadap aplikasi.
- Apakah pengguna merasakan efisiensi pada saat menggunakan aplikasi.
Seluruh informasi-informasi diatas merupakan informasi yang sangat esensial bagi tim pengembang agar produk yang dihasilkan dapat memberikan satisfaction/kepuasan yang tinggi bagi penggunanya. Ditambah lagi, aspek bisnis dari produk aplikasi yang sedang dikembangkan pun juga meningkat drastis dengan menerapkan usability testing.
Pengaplikasian Usability Testing dalam PPL
Pada saat pengembangan aplikasi SISIDANG di mata kuliah PPL ini, saya dan kelompok saya selalu melaksanakan usability testing secara disiplin pada saat sprint review dilaksanakan. Usability testing yang dilaksanakan adalah mendemonstrasikan penggunaan dari setiap fitur yang terbentuk atas dasar product backlog item (PBI) yang saya dan kelompok saya pilih ketika sprint planning. Usability testing ini juga dihadiri oleh client kami, yaitu satu atau lebih dosen Fasilkom UI. Berikut adalah gambaran sebelum usability testing dilaksanakan:
Dikarenakan sedikitnya waktu yang dialokasikan untuk setiap agenda pada saat pelaksanaan PPL serta banyak sekali fitur yang dikembangkan pada setiap sprint-nya, tidak dapat dilaksanakannya usability testing seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, yaitu client/tester/pengguna secara langsung mencoba aplikasi. Oleh karena itu, pelaksanaan usability testing terpaksa dilakukan dengan cara setiap anggota tim pengembang mempresentasikan (melalui sharescreen Google Meet) serta mendemonstrasikan setiap penggunaan fitur yang telah dibuat olehnya secara step-by-step, sehingga client kami dapat melihat dan memberikan feedback terkait seluruh fitur yang ada. Untungnya, kami memiliki Product Owner (PO) yang sangat rajin untuk mencatat setiap feedback yang diberikan oleh client kami, sehingga tidak perlu risau lagi apabila kami lupa akan hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki nantinya.
Setelah dilaksanakannya sprint review, tiba saatnya untuk melaksanakan sprint retrospective dan sprint planning untuk mengevaluasi seluruh feedback yang diberikan oleh client. Pelaksanaan event tersebut dipimpim oleh Scrum Master (SM) kami yang juga bertindak sebagai penasihat kepada tim selama pengembangan aplikasi SISIDANG. Pada pelaksanaan event tersebut pula, kami melakukan musyawarah hingga tercapainya mufakat perihal cara penyelesaian setiap feedback yang diberikan oleh client dan mengevaluasi apakah feedback yang diberikan feasible untuk diselesaikan pada sprint selanjutnya atau tidak. Dengan menerapkan usability testing dengan benar, saya dan kelompok saya tidak hanya menghasilkan produk aplikasi yang berkualitas saja, tetapi juga menghasilkan produk aplikasi yang sesuai dengan keinginan dari client. Serta, membuat client merasa puas akan aplikasi yang kami kembangkan.
Kesimpulan
Usablity testing merupakan kegiatan yang sangat vital untuk dilaksanakan pada saat pengembangan aplikasi. Tanpa dilaksanakannya usability testing, produk aplikasi yang dihasilkan tidak dapat memenuhi kepuasan penggunanya secara penuh, mengingat bahwa produk aplikasi tersebut nantinya akan digunakan oleh client/penggunanya bukan tim pengembang saja. Oleh karena itu, lakukanlah usability testing dengan disiplin agar aplikasi yang dikembangkan menjadi sempurna!